Pages

Sunday, November 27, 2011

8 Tindakan Berbahaya dan Tidak Disiplin Pengguna Kendaraan Bermotor

Sumber: Kaskus
Melihat dan 'menikmati' lalu lintas Jakarta setiap hari tampaknya bagi sebagian orang adalah sebuah kepenatan. Mulai dari padatnya kendaraan roda empat dan roda dua yang lalu lalang sampai tingkat kedisiplinan para pengguna jalan adalah masalah yang setiap hari saya temui saat berkendara. Sering kali saya memaki dalam hati karena kesal dengan ulah pengguna jalan yang tidak disiplin dan membahayakan keselamatannya dan orang lain tapi apa daya selalu saja ada yang tidak disiplin di jalan. Mungkin karena mereka pikir tidak ada aparat kepolisian disekitar tempat itu. Berikut 8 ketidak-disiplinan pengguna jalan yang saya temui di jalanan setiap hari. Sebagian besar dilakukan oleh pengendara motor dan angkutan umum.

1. Berhenti di sisi kiri jalan dengan tiba-tiba tanpa menghidupkan lampu sen.

Sebenarnya kalau hal ini dilakukan di jalanan yang sepi sih tidak akan ada masalah. Tapi apa jadinya kalau yang berhenti tiba-tiba itu bis patas atau metromini dan berhentinya di jalanan yang ramai. Tambah lagi sebelum mereka berhenti mendadak itu kecepatan mereka cukup dibilang ngebut. Berhentinya tanpa menghidupkan lampu sen pula. Nanti ketabrak sama orang dari belakang dia pula yang marah. Haaah... kejar setoran harus hati-hati juga kan abang supir ("Kapan gue jadi abang lo hah?!" teriak si abang angkot eh si supir angkot *kabur*). Jangan sampai niat mencari uang untuk keluarga malah berujung digebukin warga gara-gara menabrak pejalan kaki atau pengendara motor. Oiya, ngomong-ngomong saya juga pernah menemui pengendara motor (mbak-mbak mahasiswa tepatnya) yang melakukan hal ini sampai pengendara motor lain di belakangnya kaget dan segera menghindar sambil geleng-geleng (geleng-geleng kepala pastinya ya :p). Kalau saya akan saya klakson itu mbak-mbak sambil saya teriakin "Woi mbak! Sen mbak! Sen!" Maaf ya kalau kesannya emosi, sebenarnya enggak kok. Memang terkadang begitulah cara mengingatkan orang lain di jalanan soalnya jalanan kan ramai dan bising (alesandotcom).

http://www.smileycodes.info

Ada lagi hal-hal yang lucu sekaligus menyebalkan yang pernah saya temui di jalan. Selain berhenti tidak menyalakan lampu sen terlebih dahulu, ada juga angkot yang berhenti ditengah jalan! Dan uniknya lagi (ga ada unik-uniknya sebenernya :p) dia berhenti untuk menurunkan penumpang ditengah jalan yang ramai ditengah-tengah pertigaan yang padat. Bukannya marah, saya malah ketawa ngakak ngeliatnya. Ini yang error supirnya atau penumpangnya yang error minta turun di tengah jalan. Ayooo yang merasa penumpang, kalau minta berhenti jangan mendadak, jangan ditengah jalan atau belokan ya. Itu mengganggu  dan membahayakan pengguna jalan yang lain.

2. Berbelok ke kanan atau kiri tanpa menghidupkan lampu sen.

Ini tidak berbeda jauh dengan poin pertama. Lagi-lagi masalah penggunaan lampu sen. Saya heran apakah mereka tidak tahu bahwa di kendaraannya ada lampu sen atau memang tidak ikut les mengemudi dulu. Lucunya lagi terkadang pengendara ingin berbelok ke kanan tapi mengambil jalur kiri. Jadilah dia memotong dari kiri ke kanan. Dan akhirnya pengendara lain yang ingin lurus dan berada di jalur tengah harus menghindar atau bahkan mengerem mendadak karena ulah pengendara nakal itu. Bisa saja menyebabkan tabrakan beruntun kalau kendaraan lain di belakang tidak sigap pula mengerem. Saya sendiri pernah mengalami tabrakan saat sedang mengendarai motor dan ada ojek yang tiba-tiba belok dari jalur kiri ke kanan tanpa menyalakan sen. Karena motor yang saya kendarai lumayan ngebut maka saya berusaha menghindar ke kanan dan malahan motor saya yang ditabrak oleh ojek itu sampai saya jumpalitan dan alis saya sobek dan berdarah karena helm saya terlepas. Ojek itupun segera kabur dengan sigapnya (aaarrrggghhhh... enak-enakan kabur lagi dia!) setelah menurunkan penumpang dan saya ditolong oleh orang-orang ditempat kejadian dan pengendara motor yang sengaja berhenti untuk menolong. Sungguh pelajaran berharga untuk saya.
http://www.smileycodes.info

3. Mengendarai motor tanpa menggunakan helm.

Yang satu ini sering saya temui di tempat-tempat yang tidak ada aparat kepolisiannya. Dan yang paling banyak melakukannya biasanya adalah siswa-siswi SMP yang diperbolehkan bawa motor ke sekolah oleh orang tuanya atau bahkan anak-anak kecil yang tidak saya ketahui umurnya. Entah bagaimana merubah cara berpikir masyarakat Indonesia terutama bahwa memakai helm itu bukan karena takut ditilang oleh polisi tapi demi keselamatan jiwa mereka sendiri. Banyak pula yang berpikir kalau hanya jarak dekat tidak usah pakai helm, karena ribet lah, malas lah, tidak ada polisi lah dan banyak lagi alasan lainnya. Padahal kecelakaan bisa terjadi dimana saja bahkan tepat di depan rumah Anda. Makanya pakai helm itu wajib hukumnya bagi para pengendara motor baik jarak jauh maupun jarak dekat. Kalau malas pakai helm untuk jarak dekat, bisa disiasati dengan menggunakan panci ("Lebih malas lagi mbak!" "Yaudah makanya pakai helm!!!" *emosijiwa*).

4. Mengendarai motor pada malam hari tanpa menggunakan lampu depan dan belakang.

Pernah suatu kali saya hampir menabrak sebuah motor yang melintas dari arah yang berlawanan pada malam hari. Saya tidak bisa melihat jelas pengendara tersebut karena dia tidak menghidupkan lampu depan motornya. Lagi-lagi saya hanya bisa goyang dayung eh maaf geleng-geleng kepala. Pasalnya harga sebuah lampu depan sebuah motor paling hanya 5 ribu perak  (yang saya maksud lampu bohlam didalamnya ya bukan lampu mikanya). Ada juga yang memodifikasi lampu belakangnya dengan cara mengubahnya menjadi seperti lampu depan. Bisa Anda bayangkan bagaimana silaunya pengendara dibelakangnya. Modifikasi sih boleh-boleh saja tapi ya tetap melihat faktor keamanan diri sendiri dan orang lain.
http://www.smileycodes.info


5. Membuang sampah ke jalanan.

Saya pernah melihat hal ini terjadi pada pengendara motor, penumpang angkot, dan juga pada pengguna mobil pribadi. Yang paling tidak bisa saya maklumi adalah saat saya melihat pengguna mobil pribadi membuka kaca mobilnya hanya untuk membuang sampah di jalanan. Di dalam pikiran saya, "Masa beli mobil bisa, tapi beli tempat sampah kecil untuk di dalam mobil aja ga bisa sih?" Karena sewaktu kecil ibu saya selalu menyediakan tempat sampah kecil untuk di dalam mobil jadi saya tidak pernah buang ke jalanan. Lagipula saya pikir lagi, kalaupun mereka tidak punya tempat sampah, apa salahnya disimpan sebentar di dalam mobil lalu nanti dibuang saat ketemu tempat sampah. Lain lagi cerita pengendara kendaraan bermotor. Seorang ibu sedang mengendarai motor dan anaknya membonceng dibelakang. Si anak yang kira-kira kelas 2 SD dengan senangnya (baca: tertawa-tawa) membuang plastik bekas minumannya ke jalanan. Saat itu saya tepat dibelakangnya. Kesal saya sampai ke ubun-ubun. Lalu pertanyaan yang muncul di otak saya, "Apakah si ibu tidak mengajari anaknya untuk buang sampah pada tempatnya?" Sehingga tidak ada sedikit pun rasa bersalah si anak saat membuang sembarangan. Anak-anak itu mudah dibentuk kepribadian dan kebiasaannya maka dari itu orang tua harus mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sedari kecil. Apa jadinya generasi muda kita kalau yang tua tidak mengajarkan dan mencontohkan yang baik?

http://www.smileycodes.info

6. Melanggar lampu merah.

 Paling banyak pelanggar yang saya pernah lihat adalah pengendara sepeda motor dan biasanya dilakukan di daerah-daerah yang tidak sepi polisi. Biasanya para pengendara ini melihat celah kosong karena jalur satu lagi yang sedang lampu hijau sedang sepi maka tancap gas lah dia. Pernah suatu kali saya lihat banyak pecahan kaca ditengah-tengah pertigaan. Saya langsung saja menebak ada motor atau mobil yang menerobos lampu merah dan tertabrak kendaraan dari arah yang berlampu hijau. Cuma bisa berdoa kalau orang yang ditabrak selamat dan bertaubat. Bersabarlah sebentar kalau lampu merah dan berikan kesempatan jalur yang lain untuk jalan. pernah juga suatu kali saat saya sedang di lampu merah kebetulan saya dibarisan paling depan. Beberapa kendaraan di belakang saya mengklakson tidak henti-hentinya untuk menyuruh saya jalan. Saya menengok sedikit ke belakang dan tetap diam. Gimana saya ga diam, lah wong masih lampu merah toooo maaaaas. Saya cuma bisa mengelus dada dan mencoba memaklumi. Mungkin saja yang mengklakson itu buta warna jadi tidak bisa membedakan warna merah dan hijau.

http://www.smileycodes.info


7. Berhenti melewati garis batas bahkan berhenti di zebra cross saat lampu merah.

Sumber: honda-tiger.or.id
 Kalau kasus yang ini (saaaaah kasus...), paling banyak terjadi pada kendaraan bermotor. Mobil ada juga sih tapi hanya beberapa. Pengendara motor biasanya berhenti melewati garis batas yang ditentukan, bahkan ada pula yang berhenti tepat di zebra cross seperti foto disamping ini. Masa fungsi zebra cross harus sampai saya jelaskan disini? Ga harus kan? Anak SD aja tahu. Kejadian seperti ini selain mengganggu penyebrang jalan juga membahayakan diri pengendara motor itu sendiri. Karena saat kita melewati garis batas biasanya kita tidak akan bisa melihat lampu merah karena letak lampu merah biasanya sejajar dengan garis batas kendaraan (kecuali ada lampu merah juga diseberang jalannya). Dengan klakson sekali atau dua kali saja mereka yang pandangannya berada diluar jangkauan lampu lalu lintas akan mengira kalau lampu sudah berganti hijau karena kendaraan di belakang mereka sudah membunyikan klakson. Bayangkan kalau kejadiannya seperti yang saya alami di poin 6 bahwa ternyata lampu masih merah saat di klakson. Maka tabrakan pun akan terjadi dengan pengendara dari jalur lain.

http://www.smileycodes.info

8. Menyalip terlalu rapat.

Pernah suatu hari saya menerima kabar kematian sepupu tukang bengkel langganan saya yang meninggal di daerah Kalimalang, Jakarta Timur karena saat almarhum naik motor, dia disalip motor terlalu rapat sehingga tersenggol, terjatuh kemudian terlindas kendaraan dibelakangnya. Miris sekali saya mendengarnya karena saya juga pengendara motor dan pernah beberapa kali disalip orang dengan rapat sekali sampai saya kaget. Yang dikatakan bisa naik motor tidak hanya bisa saja mengendarainya tapi juga harus tahu aturan-aturan di jalan raya, bertanggung jawab saat berkendara, dan saling menghargai antar sesama pengguna jalan. Saat menyalip pun hendaknya dikira-kira dulu apakah memungkinkan untuk menyalip atau tidak. Saya biasanya mengklakson dulu saat mau menyalip dan tentu saja harus memperkirakan jarak terlebih dahulu.


http://www.smileycodes.info

Kesimpulan

Saya juga pengendara motor dan pernah juga beberapa kali melanggar peraturan lalu lintas. Tapi saya sudah bertaubat dan bertekad untuk selalu taat aturan. Artikel ini saya buat untuk saling mengingatkan pengguna kendaraan bermotor lainnya untuk selalu berusaha mentaati aturan yang ada, demi keselamatan dan keamanan bersama. Jangan sampai menyesal kemudian, setelah kecelakaan sudah terjadi (jangan sampai ya Allah! *ketokketok meja*). Kesadaran dimulai dari diri sendiri, berilah contoh yang baik untuk anak cucu kita. Jadi saya cuma bisa mencurahkan isi hati dan pikiran saya disini, selanjutnya terserah Anda. Nah sebenarnya pelanggaran yang terjadi masih banyak lagi. Mungkin ada yang mau berbagi? Silakan komentarnya boleh kakaaaak!
http://www.smileycodes.info


Sumber foto:
http://archive.kaskus.us/thread/2660619
http://www.honda-tiger.or.id/forum/enjoy-riding-t18126.html

8 comments:

  1. Posting pertamanya keren Kak :))

    Bermanfaat pula, he.

    Ayooo lanjutkan :D

    ReplyDelete
  2. Makasih komennya Syahid! Pertamax ya. Hehehe... Syukurlah kalau bermanfaat. Mohon dukungannya! :D

    ReplyDelete
  3. ngenes ye bacanya... apalagi sempet kecelakaan. ngeri gan.. emang yg lucu itu pas di zebra cross pas lampu merah. gimana mau nyeberang coba? tapi kalo lalu lintas di bandung si kayaknya lebih rapi. meski sisanya banyak yg kek di atas. kayak males pake helm. soalnya serem juga kalo naek ojeg melulu g pake helm. yg kocak n nyebelin emang yang bikin lampu belakang motornya jd silau. :D

    ReplyDelete
  4. Makasih Wana komennya. Iya emang nyebelin. Yang paling lucu yang ga pakai helm. Keselamatan diri sendiri aja ga dijaga gimana mau peduli dengan keselamatan orang lain. *geleng2*

    Kalau ke Bandung terus terang saya bingung sama jalanannya. Kebanyakan satu arah gitu ya? Udah gitu seringnya kalau kesana pas jam macet jadi kok kayanya hampir mirip Jakarta. ("Ke Papua mbak klo ga mau macet!" teriak orang Bandung. :p)

    ReplyDelete
  5. saya juga bertekad tidak akan memanipulasi jabatan yang kadang saya salah gunakan.. hahahahahah....tapi kadang tekad ini menguap ketika polantas nyetopin.nyehehehehe

    ReplyDelete
  6. Ardi: Dasar, makanya jangan melanggar, hehehe.

    ReplyDelete
  7. ada lagi yang bikin sebel... telfon, smsan..atau apapun itu sambil nyetir.. ckckckck...disangkanya pengguna jalan yg lain pada punya nyawa 9 kali ya..

    ReplyDelete
  8. Tyas: Bener tuh Ty, wah ini bisa buat artikel Part 2-nya nih. Makasih komennya! ;)

    ReplyDelete